Minggu, 10 Juni 2012

Makalah tentang nyamuk (insecta) beserta kasus asliParasitologi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak sekali permasalahan yang menyangkut tentang kesehatan, terutama di negara kita Indonesia. Masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia sekarang ini adalah tentang kurangnya pemeliharaan kesehatan yang efisien oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sekarang ini, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak begitu mengerti dan paham tentang masalah kesehatan, karena mereka tidak begitu memiliki wawasan yang luas tentang masalah kesehatan.
Akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang terkena penyakit, karena dari kurangnya memperhatikan kesehatan masyarakat di lingkungan mereka sendiri secara tidak langsung mereka juga tidak memperhatikan masalah kesehatan tempat tinggal mereka. Karena kurangnya memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal mereka banyak wabah penyakit yang mudah berkembang dilingkungan yang kurang sehat. Sehingga banyak masyarakat Indonesia terutama yang berada didaerah terpencil ini yang terkena penyakit. Karena banyaknya masyarakat di daerah terpencil yang terkena penyakit dan mewabah kedaerah lainnya maka disebut juga sebagai kejadian luar biasa (KLB). Salah satu kejadian luar biasa ini yaitu Demam Chikungunya.
Demam Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini pertama dideskripsikan pada tahun 1955 oleh Marion Robinsoni dan W.H.R Lumsden diikuti oleh kejadian KLB tahun 1952 di Makonde, Plateau, daerah sepanjang Tanganyika and Mozambique.seperti halnya penyakit malaria dan DBD, penyakit infeksi ini kebanyakan menjadi endemic di Negara India, khususnya India bagian tengah dan selatan (Kamath at all, 2006).
Kejadian luar biasa ini menjadi perhatian khusus bagi kita sebagi calon sarjana kesehatan masyarakat dan para masyarakat umum di Indonesia unuk lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan disekitar kita, agar tidak lagi terjadi kejadian luar biasa (KLB).
Di Indonesia terdapat kejadian luar biasa (KLB) pada tahun 1982, salah satunya adalah Demam Chikungunya. Demam Chikungunya indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983), Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Kemudian sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal tahun 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918. dan tidak ada kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini (Kautsar, 2010).
Geografi penyebaran chikungunya yang diketahui distribusi dari virus alphavirus (chikungunya) saat ini adalah India timur dan Kepulauan Hawaii serta Karibia. Demam chikungunya juga telah terjadi di bagian selatan Amerika Serikat pada tahun 1934 dan di Australia. Kebanyakan daerah penyebaran nyamuk A aegypti daerah subtropis dan tropis di seluruh dunia di mana vektor Aedes ada adalah daerah endemik atau yang potensial. Sebagai contoh, lebih dari 500.000 kasus demam berdarah terjadi di Kolombia pada tahun 1972 setelah reinfestation dari wilayah pantai Atlantik oleh A aegypti. (Jawetz Ernest, 1974)

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan masalah dalam makalah ini, yaitu antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan Chikungunya?
2.      Apa saja jenis Chikungunya tersebut ?
3.      Apa yang menjadi penyebab penyakit Chikungunya?
4.      Bagaimana gejala dan diagnosa penyakit Chikungunya?
5.      Bagaimana pengobatan yang diberikan untuk mengatasi Chikungunya?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan  maka makalah ni dibuat bertujuan untuk :
1.      Mahasiswa maupun pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan Chikungunya.
2.      Mahasiswa maupun pembaca dapat mengetahui apa saja jenis Chikungunya.
3.      Mahasiswa maupun pembaca dapat mengetahui penyebab timbulnya penyakit Chikungunya.
4.      Mahasiswa maupun pembaca dapat mengetahui bagaimana gejala yang ditimbulkan serta diagnosa penyakit Chikungunya.
5.      Mahasiswa maupun pembaca dapat mengetahui pengobatan yang diberikan untuk mengatasi penyakit Chikungunya














BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Kesehatan secara Umum
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1.      Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2.      Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
3.      Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4.      Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
5.      Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
B.     Konsep Sehat dan Sakit
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap -tasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit.
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2.    Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

C.    Teori Tentang Chikungunya
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
Tidak terdapat sebarang rawatan khusus bagai Chikungunya. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan setelah mengetepikan penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya. Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih “bersaudara” dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan.
Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD dan bagaimana membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973.
Penyakit ini pertama sekali dicatat di Tanzania, Afrika pada tahun 1952, kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB) Chikungunya dilaporkan pada tahun 1982, Demam Chikungunya diindonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983),Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918. dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.












BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Chikungunya
Chikungunya merupakan penyakit yang ditandai dengan  demammendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Acapkali disertai dengan kondisi tubuh nan lunglai bak tiada daya. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva (selaput lendir mata), pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam. Sampai saat ini, belum pernah dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini.
Demam chikungunya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue, dan campak, yaitu demam yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan tetapi gejala nyeri sendi merupakan gejala yang penting pada demam chikungunya. Serangan demam chikungunya dalam bentuk KLB (Kejadian Luar Biasa) sudah sering terjadi, terutama karena penyebarannya oleh nyamuk. Untuk mencegah serangan demam chikungunya, maka rumah, asrama, hotel, sekolah, pasar, terminal dan tempat-tempat lainnya, harus terbebas dari media berkembang biaknya nyamuk, termasuk 200meter sekitarnya.
Sekitar 200-300 tahun lalu virus chikungunya (CHIK) merupakan virus pada hewan primata di tengah hutan atau savana di Afrika. Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Tidak heran bila namanya pun berasal dari bahasa Swahlii, Artinya adalah yang berubah bentuk atau bungkuk, Postur penderitanya memang kebanyakan membungkuk akibat nyeri hebat di persendian tangan dan kaki. Virus penyebab adalah virus chikungunya, kelompok Alphavirus atau “group A” antropho borne viruses. Virus ini telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh “group B” antropho borne viruses.Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang juga nyamuk penular penyakit demam berdarah dengue (DBD). Masa tunas antara 1-12 hari, pada umumnya 2-4 hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari . Virus ini termasuk Self Limiting Disease alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung, yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi.
Virus ini menyerang semua umur baik anak – anak maupun dewasa didaerah endemis. Pada Anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan serta sering disertai gejala flu. Bahkan ada anak dijumpai dengan demam tinggi yang mengakibatkan kejang demam. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, demam diikuti rasa sakit pada otot dan sendi sehingga sulit untuk berjalan dan pembesara kelenjar getah bening. Mual dan muntah juga bisa menyertai. Demam ini biasanya hanya 3 hari tanpa perdarahan.
Hasil penelitian terhadap epidemiologi penyakit chikungunya di Bangkok (Thailand) dan Vellore, Madras (India) menunjukkan bahwa terjadi gelombang epidemi dalam interval 30 tahun. Satu gelombang epidemi umumnya berlangsung beberapa bulan, kemudian menurun dan bersifat ringan sehingga sering tidak termonitor. Gelombang epidemi berkaitan dengan populasi vektor (nyamuk penular) dan status kekebalan penduduk. Pengujian darah (serologik) penyakit chikungunya sering tidak mudah karena serum chikungunya mempunyai reaksi silang dengan virus lain dalam satu famili. Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA.
B.              Penyebab
Penyakit chikungunya adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus chik yang di bawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk yang juga penular penyakit demam berdarah. Penyakit dapat menyebabkan nyeri pada sendi, rasa ngilu pada hampir seluruh bagian tubuh dan timbul bintik bintik merah pada kulit.
Penyakit chikungunya ini sering kali menyerang masyarakat dalam jumlah besar. Tidak menutup kemungkinan 90 % dari masyarakat dalam satu desa. Pengalaman saya selama ini memang seperti itu hampir di setiap desa di tempat tinggal saya terserang penyakit yang dapat menyebabkan orang lumpuh sementara ini.
C.              Gejala
Tanda dan gejala demam]
·             Demam tinggi mendadak sampai 39 C selama 5 hari, dikenal pula sebagai demam lima hari.
·            Kulit kemerah – merahan
·            Nyeri / linu pada persendian, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, dapat disebut sebagai demam tulang atau flu yang kadangkala sampai menimbulkan kelumpuhan sementara.
·            Sakit kepala, bercak-bercak darah dibawah selaput putih mata, dan sedikit fotofobia (takut cahaya).
D.             Pengobatan
Masa inkubasi 2 – 4 hari dan manifestasi penyakit berlangsung 3 – 10 hari. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Jadi, usahakan jangan panik jika anggota keluarga mengalami penyakit ini karena tidak sampai menimbulkan kematian. Tapi rasa nyeri masih akan tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Dan harus waspada pada anak yang punya riwayat kejang demam.
Tidak ada vaksin atau obat khusus untuk penyakit ini . Cukup minum obat penurun panas dan penghilang nyeri serta istirahat dan asupan makan dan minum bergizi yang cukup. Untuk anak berikan obat penurun panas dan kompres untuk antisipasi demam tinggi yang mengakibatkan kejang demam. Dokter biasanya memberikan golongan obat penurun panas / flu dan analgesik serta vitamin penguat daya tahan tubuh. Perbanyak air putih, asupan karbohidrat dan protein, makan buah -buahan segar terutama setelah melewati lima hari demam untuk memulihkan kondisi seperti semula.
Bagi kita yang tinggal di Indonesia, khasiat air kelapa sebenarnya telah lama dikenali oleh masyarakat dapat digunakan untuk pengobatan demam chikungunya walaupun khasiat tersebut baru belakangan ini diketahui. Walaupun air kelapa tidak menyembuhkan penyakit, tetapi air kelapa dapat membantu pasien sembuh lebih cepat. Ahli sains alam Dilip Kumar dan Jagdev Singh, presiden Malaysian Dietary Supplement, mengatakan bahwa air kelapa baik untuk beberapa penyakit seperti kolera, disentri dan tifoid. Lebih lanjut Jadgev Singh mengatakan air kelapa sangat membantu bagi mereka yagn mengalami demam chikungunya karena sangat baik dalam mendetoksifikasi hati, sebuah organ yang membantu mengendalikan suhu tubuh. Dia mengatakan virus penyebab penyakit ini berkembang dalam hati selama periode waktu tertentu. Karena hati ini merupakan organ yang dapat mengambil manfaat dari air kelapa, maka virus yang ada di dalamnya akan tertekan dengan adanya air kelapa ini.
Sampai saat ini belum ditemukan obat spesifik untuk penyakit ini. Juga belum ditemukan imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif. Namun pada penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas/kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka panjang. Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau meringankan gejala yang ada saja (symptomatik therapy), seperti pemberian obat panas, obat mual / muntah, maupun analgetik untuk menghilangkan nyeri sendi.
E.              Cara Pencegahan
Penderita sebaiknya diisolasi dari gigitan nyamuk, sehingga dapat mencegah penularan ke orang lain. Setiap orang dapat mencegah gigitan nyamuk penular demam chikungunya dengan kelambu, obat nyamuk bakar dan semprot atau dengan kasa anti nyamuk.
Pencegahan terbaik adalah membebaskan sarang nyamuk di setiap rumah, asrama, sekolah, masjid, terminal dan tempat-tempat umum lainnya. Pembersihan sarang nyamuk di rumah sendiri adalah sangat penting, tetapi adanya sarang nyamuk di rumah tetangga merupakan ancaman penyebaran demam chikungunya, karena nyamuk dapat terbang sangat jauh.
Pada zaman yang serba cepat seperti sekarang dimana seseorang hari ini dapat berada di Amerika atau Afrika, dan esok harinya sudah tiba di Bali atau Jakarta menyebabkan penyebaran virus amat dimungkinkan. Orang yang tertular penyakit di suatu negara bisa saja membawanya ke Indonesia. Penyakit yang dibawa ada yang dapat hilang dengan sendirinya, namun dapat pula berlanjut siklusnya bila faktor pendukungnya ada. Jagalah selalu kebersihan disekitar tempat tinggal kita agar kemungkinan terjadi wabah penyakit seminimal mungkin terjadi.





BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Chikungunya merupakan penyakit yang ditandai dengan  demammendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Acapkali disertai dengan kondisi tubuh nan lunglai bak tiada daya. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva (selaput lendir mata), pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam. Sampai saat ini, belum pernah dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini.









DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. CHIKUNGUNYA. http://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunya diakses tanggal 20 Maret 2010
Kautsar, Ummu. 2010. Penyakit chikungunya. Diakses pada tanggal 20 Maret 2010.
Anonim, 2010. Demam Chikungunya.
http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3011 diakses tanggal 20 Maret 2010.
Judarwanto. 2009. Berbahayanya Penyakit Demam Chikungunya. Diakses pada tanggal 22 Maret 2010.
USACHPPM. 2006. Chikungunya. http://chppm.www.apgea.army.mil. Diakses pada tanggal 20 Maret 2010.
________,2004.Dengue dengan Permasalahannya.http://www.mediando.co.id
Dr.Faziah A. Siregar.2004.Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah       Dengue di Indonesia.www.library.usu.co.id
Staff  Pengajar Fkui 2005. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. Bagian IKA FKUI
Hidayat. Aziz.2007. Riset Keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Surabaya: Salemba Medika
Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Medika Salemba.




LAMPIRAN
KASUS ASLI
Kompas.com
Sabtu, 9 Juni 2012 | 16:54 WIB
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Penyebaran chikungunya di Provinsi Lampung makin meluas di awal-awal tahun ini. Tingginya curah hujan dan luasnya wilayah penyebaran vektor pembawa virus mempersulit penanganannya.
Berdasarkan rekapitulasi data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, sepanjang Januari Februari tercatat sedikitnya 18.171 kasus chikungunya di seluruh Lampung. Angka ini bisa bertambah banyak mengingat data dari kabupaten/kota belum semuanya terkumpul, terutama untuk bulan Maret.
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Diah Iskraini, Jumat (26/3/2010) angka ini sudah melebihi kasus tahun lalu, sehingga perlu kewaspadaan menyeluruh dari masyarakat dan pemerintah.
Chikungunya menyerang hampir seluruh kabupaten/kota di Lampung, kecuali Kota Metro. Wilayah endemis terbanyak, yaitu Kabupaten Tanggamus dengan jumlah 4.670 kasus, lalu diikuti Kabupaten Way Kanan dengan penderita 3.534 orang. Beberapa daerah sudah menetapkan KLB atas penyakit ini.
Penyakit chikungunya memang tidak mematikan seperti demam berdarah. Namun, penderitanya bisa mengalami sakit yang teramat sangat di wilayah persendiannya. Chikungunya disebabkan infeksi alphavirus yang dibawa vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
http://regional.kompas.com/read/2010/03/26/18482359/Kasus.Chikungunya.di.Lampung.Meluas

1 komentar: