BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini
banyak sekali permasalahan yang menyangkut tentang kesehatan, terutama di
negara kita Indonesia. Masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia sekarang ini
adalah tentang kurangnya pemeliharaan kesehatan yang efisien oleh sebagian
besar masyarakat Indonesia. Sekarang ini, sebagian besar masyarakat Indonesia
tidak begitu mengerti dan paham tentang masalah kesehatan, karena mereka tidak
begitu memiliki wawasan yang luas tentang masalah kesehatan.
Akibatnya banyak
masyarakat Indonesia yang terkena penyakit, karena dari kurangnya memperhatikan
kesehatan masyarakat di lingkungan mereka sendiri secara tidak langsung mereka
juga tidak memperhatikan masalah kesehatan tempat tinggal mereka. Karena
kurangnya memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal
mereka banyak wabah penyakit yang mudah berkembang dilingkungan yang kurang
sehat. Sehingga banyak masyarakat Indonesia terutama yang berada didaerah
terpencil ini yang terkena penyakit. Karena banyaknya masyarakat di daerah
terpencil yang terkena penyakit dan mewabah kedaerah lainnya maka disebut juga
sebagai kejadian luar biasa (KLB). Salah satu kejadian luar biasa ini yaitu
Demam Chikungunya.
Demam
Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke
manusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini pertama dideskripsikan pada tahun
1955 oleh Marion Robinsoni dan W.H.R Lumsden diikuti oleh kejadian KLB tahun
1952 di Makonde, Plateau, daerah sepanjang Tanganyika and Mozambique.seperti
halnya penyakit malaria dan DBD, penyakit infeksi ini kebanyakan menjadi
endemic di Negara India, khususnya India bagian tengah dan selatan (Kamath at
all, 2006).
Kejadian luar
biasa ini menjadi perhatian khusus bagi kita sebagi calon sarjana kesehatan
masyarakat dan para masyarakat umum di Indonesia unuk lebih memperhatikan
kesehatan dan kebersihan lingkungan disekitar kita, agar tidak lagi terjadi
kejadian luar biasa (KLB).
Di Indonesia
terdapat kejadian luar biasa (KLB) pada tahun 1982, salah satunya adalah Demam
Chikungunya. Demam Chikungunya indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda,
kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983),
Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Kemudian sebuah wabah Chikungunya
ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke
wilayah-wilayah lain. Awal tahun 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya
terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober.
Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat),
Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003
jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918. dan tidak ada kematian yang
diakibatkan oleh penyakit ini (Kautsar, 2010).
Geografi
penyebaran chikungunya yang diketahui distribusi dari virus alphavirus
(chikungunya) saat ini adalah India timur dan Kepulauan Hawaii serta Karibia.
Demam chikungunya juga telah terjadi di bagian selatan Amerika Serikat pada
tahun 1934 dan di Australia. Kebanyakan daerah penyebaran nyamuk A aegypti
daerah subtropis dan tropis di seluruh dunia di mana vektor Aedes ada adalah
daerah endemik atau yang potensial. Sebagai contoh, lebih dari 500.000 kasus
demam berdarah terjadi di Kolombia pada tahun 1972 setelah reinfestation dari
wilayah pantai Atlantik oleh A aegypti. (Jawetz Ernest, 1974)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan masalah dalam
makalah ini, yaitu antara lain :
1.
Apa yang
dimaksud dengan Chikungunya?
2.
Apa saja jenis Chikungunya tersebut ?
3.
Apa yang menjadi
penyebab penyakit Chikungunya?
4.
Bagaimana gejala
dan diagnosa penyakit Chikungunya?
5.
Bagaimana
pengobatan yang diberikan untuk mengatasi Chikungunya?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan maka makalah ni dibuat bertujuan untuk :
1.
Mahasiswa maupun
pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan Chikungunya.
2.
Mahasiswa maupun
pembaca dapat mengetahui apa saja jenis Chikungunya.
3.
Mahasiswa maupun
pembaca dapat mengetahui penyebab timbulnya penyakit Chikungunya.
4.
Mahasiswa maupun
pembaca dapat mengetahui bagaimana gejala yang ditimbulkan serta diagnosa
penyakit Chikungunya.
5.
Mahasiswa maupun
pembaca dapat mengetahui pengobatan yang diberikan untuk mengatasi penyakit Chikungunya
BAB II
LANDASAN
TEORI
A.
Kesehatan
secara Umum
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara
sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya
dan orang lain. Definisi yang bahkan
lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan
kesehatan adalah kombinasi pengalaman
belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini
lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan
dari lembaga atau perusahaan di bidang
pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan
masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah
mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam
pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen
pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga
sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
1.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
2.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat.
3.
Tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
5.
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.
Menurut WHO
(1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1947).
B.
Konsep
Sehat dan Sakit
Konsep sehat
dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor
-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor
sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu
hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat,
biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu
pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit
ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan
proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap
-tasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.
UU
No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa : Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai
satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan
di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit:
seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau
gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek,
tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di
anggap tidak sakit.
Definisi WHO
tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep
sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang
menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
C.
Teori
Tentang Chikungunya
Chikungunya berasal dari bahasa
Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk
atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur
penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi
ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada,
terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki.
Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia,
masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini
termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian
terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang
yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga
sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
Tidak terdapat sebarang rawatan khusus bagai Chikungunya.
Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri.
Perawatan berdasarkan gejala disarankan setelah mengetepikan penyakit-penyakit
lain yang lebih berbahaya. Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu
Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga
menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih “bersaudara” dengan
demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan.
Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Apakah penyakit ini juga disebabkan virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD
dan bagaimana membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus
yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga
Togaviridae, genus alphavirus. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini
berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973.
Penyakit ini pertama sekali dicatat di Tanzania, Afrika pada
tahun 1952, kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesia, kejadian luar biasa
(KLB) Chikungunya dilaporkan pada tahun 1982, Demam Chikungunya diindonesia
dilaporkan pertama kali di Samarinda, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal,
Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983),Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001).
Sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999,
selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa
demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul
Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di
Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang
tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918. dan tanpa kematian
yang diakibatkan penyakit ini.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Chikungunya
Chikungunya
merupakan penyakit yang ditandai dengan
demammendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan,
jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan
bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Acapkali disertai dengan kondisi tubuh nan
lunglai bak tiada daya. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot,
sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva (selaput lendir mata),
pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan
kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam. Sampai saat ini, belum pernah dilaporkan
adanya kematian karena penyakit ini.
Demam
chikungunya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue,
dan campak, yaitu
demam yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri
sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan
tetapi gejala nyeri sendi merupakan gejala yang penting pada demam chikungunya.
Serangan demam chikungunya dalam bentuk KLB (Kejadian Luar Biasa) sudah sering
terjadi, terutama karena penyebarannya oleh nyamuk. Untuk mencegah serangan
demam chikungunya, maka rumah, asrama, hotel, sekolah, pasar, terminal dan
tempat-tempat lainnya, harus terbebas dari media berkembang biaknya nyamuk,
termasuk 200meter sekitarnya.
Sekitar 200-300
tahun lalu virus chikungunya (CHIK) merupakan virus pada hewan primata di
tengah hutan atau savana di Afrika. Virus Chikungunya pertama kali
diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Tidak heran bila namanya pun berasal
dari bahasa Swahlii, Artinya adalah yang berubah bentuk atau bungkuk, Postur
penderitanya memang kebanyakan membungkuk akibat nyeri hebat di persendian
tangan dan kaki. Virus penyebab adalah virus chikungunya, kelompok Alphavirus
atau “group A” antropho borne viruses. Virus ini telah berhasil diisolasi di
berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan demam berdarah dengue (DBD) disebabkan
oleh “group B” antropho borne viruses.Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti yang juga nyamuk penular penyakit demam berdarah dengue
(DBD). Masa tunas antara 1-12 hari, pada umumnya 2-4 hari. Manifestasi penyakit
berlangsung tiga sampai 10 hari . Virus ini termasuk Self Limiting Disease
alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam
hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya.
Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di
warung, yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi.
Virus ini
menyerang semua umur baik anak – anak maupun dewasa didaerah endemis. Pada Anak
kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan serta sering disertai
gejala flu. Bahkan ada anak dijumpai dengan demam tinggi yang mengakibatkan
kejang demam. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, demam diikuti rasa
sakit pada otot dan sendi sehingga sulit untuk berjalan dan pembesara kelenjar
getah bening. Mual dan muntah juga bisa menyertai. Demam ini biasanya hanya 3
hari tanpa perdarahan.
Hasil
penelitian terhadap epidemiologi penyakit chikungunya di Bangkok (Thailand) dan
Vellore, Madras (India) menunjukkan bahwa terjadi gelombang epidemi dalam
interval 30 tahun. Satu gelombang epidemi umumnya berlangsung beberapa bulan,
kemudian menurun dan bersifat ringan sehingga sering tidak termonitor.
Gelombang epidemi berkaitan dengan populasi vektor (nyamuk penular) dan status
kekebalan penduduk. Pengujian darah (serologik) penyakit chikungunya sering
tidak mudah karena serum chikungunya mempunyai reaksi silang dengan virus lain
dalam satu famili. Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji
serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM
capture ELISA.
B.
Penyebab
Penyakit
chikungunya adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus chik yang di
bawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk yang juga penular penyakit
demam berdarah. Penyakit dapat menyebabkan nyeri pada sendi, rasa ngilu pada
hampir seluruh bagian tubuh dan timbul bintik bintik merah pada kulit.
Penyakit
chikungunya ini sering kali menyerang masyarakat dalam jumlah besar. Tidak
menutup kemungkinan 90 % dari masyarakat dalam satu desa. Pengalaman saya
selama ini memang seperti itu hampir di setiap desa di tempat tinggal saya
terserang penyakit yang dapat menyebabkan orang lumpuh sementara ini.
C.
Gejala
Tanda dan gejala demam]
·
Demam
tinggi mendadak sampai 39 C selama 5 hari, dikenal pula sebagai demam lima
hari.
·
Kulit kemerah – merahan
·
Nyeri / linu pada persendian, terutama pada
sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, dapat
disebut sebagai demam tulang atau flu yang kadangkala sampai menimbulkan
kelumpuhan sementara.
·
Sakit kepala, bercak-bercak darah dibawah
selaput putih mata, dan sedikit fotofobia (takut cahaya).
D.
Pengobatan
Masa inkubasi 2
– 4 hari dan manifestasi penyakit berlangsung 3 – 10 hari. Virus ini termasuk
self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Jadi, usahakan jangan
panik jika anggota keluarga mengalami penyakit ini karena tidak sampai
menimbulkan kematian. Tapi rasa nyeri masih akan tertinggal dalam hitungan
minggu sampai bulan. Dan harus waspada pada anak yang punya riwayat kejang
demam.
Tidak ada
vaksin atau obat khusus untuk penyakit ini . Cukup minum obat penurun panas dan
penghilang nyeri serta istirahat dan asupan makan dan minum bergizi yang cukup.
Untuk anak berikan obat penurun panas dan kompres untuk antisipasi demam tinggi
yang mengakibatkan kejang demam. Dokter biasanya memberikan golongan obat
penurun panas / flu dan analgesik serta vitamin penguat daya tahan tubuh.
Perbanyak air putih, asupan karbohidrat dan protein, makan buah -buahan segar
terutama setelah melewati lima hari demam untuk memulihkan kondisi seperti
semula.
Bagi kita yang
tinggal di Indonesia, khasiat air kelapa sebenarnya telah lama dikenali oleh
masyarakat dapat digunakan untuk pengobatan demam chikungunya walaupun khasiat
tersebut baru belakangan ini diketahui. Walaupun air kelapa tidak menyembuhkan
penyakit, tetapi air kelapa dapat membantu pasien sembuh lebih cepat. Ahli
sains alam Dilip Kumar dan Jagdev Singh, presiden Malaysian Dietary Supplement,
mengatakan bahwa air kelapa baik untuk beberapa penyakit seperti kolera,
disentri dan tifoid. Lebih lanjut Jadgev Singh mengatakan air kelapa sangat
membantu bagi mereka yagn mengalami demam chikungunya karena sangat baik dalam
mendetoksifikasi hati, sebuah organ yang membantu mengendalikan suhu tubuh. Dia
mengatakan virus penyebab penyakit ini berkembang dalam hati selama periode
waktu tertentu. Karena hati ini merupakan organ yang dapat mengambil manfaat
dari air kelapa, maka virus yang ada di dalamnya akan tertekan dengan adanya
air kelapa ini.
Sampai saat ini
belum ditemukan obat spesifik untuk penyakit ini. Juga belum ditemukan
imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif. Namun pada penderita yang
telah terinfeksi timbul imunitas/kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka
panjang. Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau meringankan
gejala yang ada saja (symptomatik therapy), seperti pemberian obat panas, obat
mual / muntah, maupun analgetik untuk menghilangkan nyeri sendi.
E.
Cara Pencegahan
Penderita
sebaiknya diisolasi dari gigitan nyamuk, sehingga dapat mencegah penularan ke
orang lain. Setiap orang dapat mencegah gigitan nyamuk penular demam
chikungunya dengan kelambu, obat nyamuk bakar dan semprot atau dengan kasa anti
nyamuk.
Pencegahan terbaik
adalah membebaskan sarang nyamuk di setiap rumah, asrama, sekolah, masjid,
terminal dan tempat-tempat umum lainnya. Pembersihan sarang nyamuk di rumah
sendiri adalah sangat penting, tetapi adanya sarang nyamuk di rumah tetangga
merupakan ancaman penyebaran demam chikungunya, karena nyamuk dapat terbang
sangat jauh.
Pada zaman yang
serba cepat seperti sekarang dimana seseorang hari ini dapat berada di Amerika
atau Afrika, dan esok harinya sudah tiba di Bali atau Jakarta menyebabkan
penyebaran virus amat dimungkinkan. Orang yang tertular penyakit di suatu
negara bisa saja membawanya ke Indonesia. Penyakit yang dibawa ada yang dapat
hilang dengan sendirinya, namun dapat pula berlanjut siklusnya bila faktor
pendukungnya ada. Jagalah selalu kebersihan disekitar tempat tinggal kita agar
kemungkinan terjadi wabah penyakit seminimal mungkin terjadi.
BAB
IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Chikungunya
merupakan penyakit yang ditandai dengan
demammendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan,
jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan
bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Acapkali disertai dengan kondisi tubuh nan
lunglai bak tiada daya. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot,
sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva (selaput lendir mata),
pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan
kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam. Sampai saat ini, belum pernah
dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. CHIKUNGUNYA.
http://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunya diakses tanggal 20 Maret 2010
Kautsar, Ummu. 2010. Penyakit chikungunya.
Diakses pada tanggal 20 Maret 2010.
Anonim, 2010. Demam Chikungunya.
Anonim, 2010. Demam Chikungunya.
http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3011
diakses tanggal 20 Maret 2010.
Judarwanto. 2009. Berbahayanya Penyakit Demam Chikungunya. Diakses pada tanggal 22 Maret 2010.
Judarwanto. 2009. Berbahayanya Penyakit Demam Chikungunya. Diakses pada tanggal 22 Maret 2010.
USACHPPM. 2006. Chikungunya.
http://chppm.www.apgea.army.mil. Diakses pada tanggal 20 Maret 2010.
________,2004.Dengue dengan
Permasalahannya.http://www.mediando.co.id
Dr.Faziah A. Siregar.2004.Epidemiologi dan
Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di
Indonesia.www.library.usu.co.id
Staff Pengajar Fkui 2005. Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta. Bagian IKA FKUI
Hidayat. Aziz.2007. Riset Keperawatan dan
Tekhnik Penulisan Ilmiah. Surabaya: Salemba Medika
Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Medika Salemba.
LAMPIRAN
KASUS ASLI
Sabtu, 9 Juni 2012 | 16:54 WIB
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Penyebaran chikungunya di Provinsi Lampung makin meluas
di awal-awal tahun ini. Tingginya curah hujan dan luasnya wilayah penyebaran
vektor pembawa virus mempersulit penanganannya.
Berdasarkan rekapitulasi data Dinas
Kesehatan Provinsi Lampung, sepanjang Januari Februari tercatat sedikitnya
18.171 kasus chikungunya di seluruh Lampung. Angka ini bisa bertambah banyak
mengingat data dari kabupaten/kota belum semuanya terkumpul, terutama untuk
bulan Maret.
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Diah
Iskraini, Jumat (26/3/2010) angka ini sudah melebihi kasus tahun lalu, sehingga
perlu kewaspadaan menyeluruh dari masyarakat dan pemerintah.
Chikungunya menyerang hampir seluruh
kabupaten/kota di Lampung, kecuali Kota Metro. Wilayah endemis terbanyak, yaitu
Kabupaten Tanggamus dengan jumlah 4.670 kasus, lalu diikuti Kabupaten Way Kanan
dengan penderita 3.534 orang. Beberapa daerah sudah menetapkan KLB atas
penyakit ini.
Penyakit chikungunya memang tidak
mematikan seperti demam berdarah. Namun, penderitanya bisa mengalami sakit yang
teramat sangat di wilayah persendiannya. Chikungunya disebabkan infeksi alphavirus
yang dibawa vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
http://regional.kompas.com/read/2010/03/26/18482359/Kasus.Chikungunya.di.Lampung.Meluas
sangat bermanfaat sekali, boleh di share ?
BalasHapus