Jumat, 25 Mei 2012

masa kecil kurang bahagia

Pada masa dahulu  ada seorang anak kecil yang hidup ditengah keluarga yang mungkin bisa dikatakan biasa saja dan palah mungkin tergolong kurang mampu,dia pada usianya yang kurang dari 5tahun ini sudah memiliki 2 orang adik.Dia adalah seorang anak bungsu yang memiliki sopan santun yang lebih dari teman -temanya ,Ia selalu menggnakan bahasa halus kepada setiap orang yang lebih tua darinya meskipun ia marah tak pernah kata-kata kotor keluar dari mulutnya dan tak pernah jua ia meninggalkan aktifitas belajarnya baik ilmu agama maupun yang lainya.

Dilain itu Ia  juga tak pernah merasa rendah dengan teman -teman yang lain yang memiliki orang tua yang berpenghasilan lebih dan perhatian lebih darinya,Ia selalu menikmati hidupnya degan senang hati dan menyibukan diri pada belajar agama yang dekat dengan tempat tinggalnya .dan Ia juga sering mengajak teman -teman yang lain agar mengikutinya ,namun tak banyak yang ikut dengannya ,namun ia pun tak putus asa dengan keadaan itu.

Selain itu kesehariannya hanya digunakan  untuk main dan mengaji bersama teman -temaemannnya.ia tak pernah membedakan mana teman yang jelek ataupun bagus tampangnya yang ia tahu mereka adalah teman dan mau bersama -sama tanpa saling benci -membenci  dan saling meolong saat membutuhkan dan juga saling kerja sama .Ia termasuk anak yang berpenampilan sangat sederhana dibanding temannya ,suatu ketika Ia memakai pakaian rok berwarna hijau muda namun karena lamanya bagian bawah rok membuat lipatan ,dan ada temannya mencemoohnya "ih rok kok begitu mesti gak pernah disetrika yah,makanya jelek begitu gak layak pakai lagi tuh...hahahaha",Ia hanya bisa diam dan akhirnya Ia pulang dan melaporkan kejadian itu kepada ibunya ,Ia memanggil ibunya dengan sebutan mama,sesampainya ia dirumah Ia langsung melaporkan hal tersebut" ma masa katanya roknya q gak pernah disetrika dan jelek katanya juga bilangnya sudah tidak layak pakai  "(sambil menangis),Ibunya hanya tersenyum dan menjawab"bilang aja emgnya mau membelikan pow?" Ia pun kembali tersenyum.

Ia memang anak yang mungkin dikatakan dekat dengan ibunya ,namun tidak kalah juga dengan ayahnya yang selalu mengajaknya memancing dan disela memancing selalu diajarkan hafalan doa -doa dan surat -surat pendek ,hingga kemudian ia sekolah dan Ia tak lupa setiap malam meluangkan waktunya untuk menghafalkan sedikit dari ayat alqur'an ,hingga akhirnya ia ditunjuk menjadi peserta lomba hafalan surat pendek dan doa -doa sehari -hari tingkat desa dan Ia mendapatkan juara 1 dan dibawalah kekecamatan dan ternyata Ia masih mendapatkan juara 2 .

Hal ini terjadi pada usianya 8tahun . dan tak kalah juga kakeknya yang setiap harinya selalu membelikannya makanan ringan (jajan pasar )dan si kakek yang sangat peduli padanya ,saat iya mau masuk SD iya tak punya seragam untuk sekolah dan rsebut,ternyata orang tua pun tak memiliki uang untuk membelikanya baju tesebut,ketika Ia meminta kepada orang tuanya ternyata si kakek mendengarnya dan ternyata tak disangka dipagi yang masih tertutup pagi dan mataharipun belum muncul tiba -tiba si kakek memenggilnya "faiqoh,faiqoh" Ia pun lari menghampiri si kakek,,,,dan menanyakan "apa kek?" kakek pun memperlihatkan kepadanya baju seragam yang telah dibelinya pagi tersebut ...ia langsung kegirangan dan tak liamat tempat ia langsung memakai baju sragam tersebut dan berterimakasih kepada sang kakek...hingga usianya dewasa iapun masih ingat kebaikan kebaikan kakek yang sangat banyak,sampai saat kakk meninggal iapun mengantrnya hingga liang lahat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar