Selasa, 15 Mei 2012

Paper cairan tubuh (biologi kesehatan)


CAIRAN TUBUH
1.     Pengertian
cairan Tubuh terdiri dari air tubuh dan zat terlarut di dalamnya .Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi fluida ekstraselular, termasuk plasma darah dan fluida transelular. Cairan tubuh dapat ditemukan pada spasi jaringan .Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan pembuangan residu jaringan tubuh. Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni. Kekurangan cairan tubuh menyebabkan seseorang kehausan dan akhirnya dehidrasi..
Lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan elektrolit). Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh.
Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan wanita. Orang yang lebih gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang lebih kurus, karena sel lemak mengandung sedikit air.
Cairan tubuh terdiri dari dua kompartemen cairan, yaitu: ruang intra seluler (cairan dalam sel) dan ruang ekstra seluler (cairan luar sel). Kurang lebih 2/3 cairan tubuh berada dalam kompartemen cairan intra sel, dan kebanyakan terdapat pada massa otot skeletal.
Kompartemen cairan ekstra sel lebih jelas dibagi menjadi ruang:
- Intra vascular (cairan dalam pembuluh darah), mengandung plasma.
- Ruang interstitial, mengandung cairan yang mengelilingi sel 8 pada orang dewasa.              Contohnya limfe.±dan jenisnya 
- Ruang muskuler, merupakan bagian terkecil dari cairan ekstra seluler dan mengandung kurang lebih 1  liter cairan setiap waktu.
 
Air adalah bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua reaksi di dalam tubuh memerlukan cairan. Bila konsumsi air sangat sedikit, maka reaksi yang terjadi dalam tubuh akan terganggu. Agar metabolisme tubuh dapat berlangsung dengan normal, tubuh harus mendapatkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang.
Masukan air terjadi karena kita minum saat haus. Rangsangan rasa haus ini diatur oleh pusat haus di hipotalamus tengah. Hal ini merupakan suatu mekanisme tepenting untuk mempertahankan keseimbangan cairan. Normalnya kehilangan air terjadi melalui paru-paru, kulit saluran cerna, dan ginjal. Kehilangan cairan normal berlangsung akibat pemakaian energi. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.Di samping kehilangan cairan normal, dapat pula terjadi kehilangan cairan abnormal yang disebabkan oleh berbagai penyakit atau keadaan tak normal. Misalnya, suhu lingkungan tinggi, berkeringat, maupun akibat berbagai penyakit.
Pengeluaran cairan yang banyak dari tubuh tanpa diimbangi dengan konsumsi cairan akan berakibat dehidrasi. Tubuh dengan terpaksa harus menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh agar kita tetap hidup. Orang yang berat tubuhnya mendadak turun pada suatu waktu sangat mungkin ia mengalami dehidrasi.

2.     Contoh cairan tubuh adalah:
·                      Darah dan plasma darah
·                      Sitosol
·                      Zalir serebrospinal
·                      Korpus vitreum maupun humor vitreous
·                      Serumen
·                      Humor aqueous
·                      Cairan limfa
·                     Cairan pleura
·                     Cairan amnion

3.     Fungsi Cairan Tubuh Manusia
 Air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua reaksi di dalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik, dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang.
Fungsi cairan tubuh antara lain : 
  1. Mengatur suhu tubuh

    Bila Kekurangan air, Suhu tubuh akan menjadi panas dan naik
  2. Melancarkan peredaran darah
Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
  1. Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.



  1. Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
  1. Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
  1. Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
  1. Sendi dan otot
Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
  1. Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang

4.     Pergerakan Cairan /Keseimbangan Cairan
Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama dalam upaya untuk mempertahankan keseimbangan nilai cairan. Hilangnya cairan intra seluler (CES) ke dalam ruang yang tidak mempengaruhi keseimbangan antara cairan intra seluler dengan ekstra seluler, (CIS) dan (CES) disebut sebagai perpindahan cairan ruang ketiga. Efek dari perpindahan cairan ruang ketiga yaitu ditandai dengan pening, peningkatan frekuensi jantung, penurunan tekanan darah, penurunan tekanan intra sentral (TIS), edema, peningkatan berat badan, dan ketidakseimbangan dalam masukan dan haluaran cairan.
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan tergantung pada kenaikan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada dinding pembuluh darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena.

-Osmosis dan osmolaritas
Perpindahan air terjadi melalui membran dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut tinggi sampai dengan kedua konsentrasi tersebut sama.
- Difusi
Merupakan kecenderungan alami dari suatu substansi untuk bergerak dari suatu area dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang rendah. Difusi terjadi melalui perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul.

- Filtrasi

Tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan yang keluar dari kompartemen vascular ke dalam cairan intra seluler.

- Pompa natrium-kalium

Konsentrasi natrium lebih besar dalam CES di banding di CIS oleh karena itu ada kecenderungan natrium untuk memasuki sel dengan cara difusi. Hal ini diimbangi juga oleh pompa natrium-kalium yang terdapat pada membran sel dan sel aktif memindahkan natrium dari sel ke dalam CES. Sebaliknya konsentrasi kalium intraseluler yang terjadi dipertahankan dengan memompakan kalium ke dalam sel.

5.     Rute pemasukan dan kehilangan
Air dan elektrolit diperoleh dengan berbagai cara. Dalam keadaan sehat, seorang memperoleh cairan dengan cara minum dan makan. Tapi dalam berbagai jenis penyakit cairan mungkin diberikan melalui jalur parenteral, atau melalui selang nutrisi enteral dalam lambung atau intestin. Jika keseimbangan cairan bersifat kritis, semua cara pemenuhan dan semua cara kehilangan harus dicatat dan volumenya dibandingkan. Organ-organ tampak kehilangan cairan termasuk ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal.

6.     Pengaturan Keseimbangan Cairan
Organ yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan meliputi:

• Ginjal

Fungsi-fungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan:
- Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi selektif cairan tubuh.
- Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi yang dibutuhkan .
- Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion hidrogen.
- Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.
Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal tidak dapat berfungsi.

• Jantung dan pembuluh darah

Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang sesuai untuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu perfusi ginjal dan karena itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.

• Paru-paru

Melalui ekhalasi paru-paru mengeluarkan air sebanyak +300L setiap hari pada orang dewasa. Pada kondisi yang abnormal seperti hiperpnea atau batuk yang terus-menerus akan memperbanyak kehilangan air; ventilasi mekanik dengan air yang berlebihan menurunkan kehilangan air ini.

• Kelenjar pituitari

Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormon penyimpan air, karena fungsinya mempertahankan tekanan osmotik sel dengan mengendalikan retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume darah.

• Kelenjar adrenal

Aldosteron yang dihasilkan/disekresi oleh korteks adrenal (zona glomerolus). Peningkatan aldosteron ini mengakibatkan retensi natrium sehingga air juga ditahan, kehilangan kalor. Sedangkan apabila aldosteron kurang maka air akan banyak keluar karena natrium hilang. Kortisol juga menyebbakan retensi natrium.


• Kelenjar paratiroid

Mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon paratiroid (PTH). Sehingga dengan PTH dapat mereabsorbsi tulang, absorbsi kalsium dari usus dan reabsorbsi kalsium dari ginjal.



7.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan

1. Usia

Dengan bertambahnya usia, semua organ yang mengatur keseimbangan akan menurun fungsinya, hasilnya fungsi untuk mengatur keseimbangan juga menurun. Misalnya: gagal ginjal, gagal jantung, dll.

2. Temperatur Lingkungan

Lingkungan yang panas bisa menyebabkan kita berkeringat banyak sehingga cairan banyak keluar

3. Diet

Diet tinggi natrium akan berfungsi meretensi urine, demikian juga sebaliknya.

4. Obat-Obatan

Seperti steroid, diuretik.

5. Stress

Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan ADH akan meningkatkan sehingga urine menurun

6. Sakit

Seperti bahan bakar, dalam keadaan sakit jelas mengeluarkan air yang banyak, seperti gagal ginjal.
 
 
 
 
 
 
 
 
8.     Hilangnya Cairan Tubuh Manusia
Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat :
·  Normal
Hal tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.
·  Abnormal
Terjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah. Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukkan cairan yang memadai dapat berakibat dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Saat dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh lainnya. 

9.     AKIBAT KEKURANGAN CAIRAN TUBUH
Akibat dari kekurangan cairan dapat menyebabkan Dehidrasi,
Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
Dehidrasi ringan 
o    Muka memerah
o    Rasa sangat haus
o    Kulit kering dan pecah-pecah
o    Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
o    Pusing dan lemah
o    Kram otot terutama pada kaki dan tangan
o    Kelenjar air mata berkurang kelembabannya
o    Sering mengantuk
o    Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang
Dehidrasi sedang 
o    Tekanan darah menurun
o    Pingsan
o    Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
o    Kejang
o    Perut kembung
o    Gagal jantung
o    Ubun-ubun cekung
o    Denyut nadi cepat dan lemah
Dehidrasi Berat
o    Kesadaran berkurang
o    Tidak buang air kecil
o    Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
o    Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
o    Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
o    Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan



10.                        Mengembalikan Cairan Tubuh Yang Hilang
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, kita harus banyak minum minimal 8 gelas (± 2 liter ) air setiap hari yang bisa didapat dari : 
§  Air putih yang higienis/air mineral
Air putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium, sulfur, dan klorida.
§  Air berion
Air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja sebagai perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas mengeluarkan keringat dengan cepat.
§  Jus buah
Selain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak 3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap tubuh. 
Jadi, sebelum kita bermasalah dengan cairan tubuh, jagalah kadar air dalam tubuh kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar