MAKALAH PSIKOLOGI KESEHATAN
DIMENSI PSIOLOGI
DALAPENGENALAN DIRI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini berhasil diselesaikan. Makalah ini secara garis besar berisi tentang “ Dimensi psikologi dalam pengenalan diri”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi kesehatan.
Diharapkan makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai Dimensi psikologi dalam pengenalan diri serta membangun kesadaran kita dalam memahami pentingnya psikologi dalam kehidupan kita.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk lebih menyempunakan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Kiranya tuhan yang maha esa berkenan memberikan perlindungan
dan bimbingannya.
Yogyakarta, Mei 2011
DAFTAR ISI
1. Kata
Pengantar.......................................................................................... i
2. Daftar
isi.................................................................................................... ii
3. Pendahuluan............................................................................................. 1
·
Latar Belakang................................................................................. 1
A. Pengenalan diri.................................................................................... 3
·
Definisi pengenalan diri................................................................... 3
B. Konsep Diri.......................................................................................... 7
C. Johari Windows.................................................................................... 11
4. Penutup.................................................................................................... 13
·
Kesimpulan..................................................................................... 13
·
Saran.............................................................................................. 13
5. Daftar
Pustaka........................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Psikologi pengenalan diri mempunyai beberapa kriteria yang digunakan untuk mengenal
diri dan mampu mengembangkan diri,mampu meningkatkan kualitas hidup dan dengan
kelebihan yan dimiliki dapat berusaha untuk meminimalkan kekurangan. yang mempunyai bentuk yang
berbeda dalam budaya berbeda dan memiliki pandangan atau model-model yang
menjelaskan konsep diri dan juga meliputi tingkah laku manusia ,
juga bervariasi
antar budaya. Penanganan pada orang-orang yang memiliki
suatu konsep diri berbagai gambaran metode yang dapat digunakan dalam penelitian Psikologi
pengenalan diri adalah dengan metode Ilmiah, Metode Observasi, natoralistik, dsb.
Perspektif-perspektif
kontemporer yang utama tentang pengenalan diri, termasuk konsep diri,tingkah laku manusia, tingkah laku dan emosi. Setiap
manusia yang memiliki diri masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri dalam
perspektif. Faktor-faktor biologis yang berkaitan dengan perkembangan tentang diri konsep diri,tingkah laku manusia, letak
psikologis dan sistematika ilmu,dan presepsi. yang juga mempunyai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan utama. Penilaian tentang pengenalan diri dapat ditelaah menggunakan
berbagai cara (metode) salah satunya metode-metode assessment yang harus
reliabel dan valid yang dapat diukur melalui beberapa cara yang tetap
memperhitungkan faktor-faktor budaya dan etnik yang juga penting untuk
dilakukan. Metode-metode tetap assessment meliputi wawancara klinis, kebiasaan,
behavioral assessment dan assessment kognitif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pengenalan diri
a.Definisi Perilaku pengenalan diri
Manusia sebagai makluk individu
mampu mengembangkan diri, mampu meninkatkan kualitas hidup, dan dengan
kelebihan yang dimiliki berusaha untuk meminimalkan kekurangannya.modal awal
proses pengembangan diri adalah mengenal dan memahamii tentang diri sendiri,
sehingga akan mudah menentukan arah untuk mencapai tujuan .
Diri adalah kombinasi motif yang memiliki nilai dan
perilaku yang bersifat khas pribadi,serta diri akan membedakan seseorang dengan
orang lain.
Sejak kurang lebih 4 abad SM, filsuf
besar socrates dari yunani mengatakan : kenalilah diri sendiri .pengenalan diri
merupakan kemmpuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada
dirinya shingga dapat melakukan respn yang tepat terhadap tuntutan yang muncul
dari dalam maupun dari luar. Penenalan diri ini dikatakan noes jirwan merupakan
langkah yan diperlukan orang untuk daapat menjalankan kehidupan ini secara
efektif.kekuatan- kekuatan yan ada pada diri merupaan ast dalam kehidupan
sehari –hari,nemun demikian apabila kekuatan –kekuatan ini tidak didasari maka
kesempatan untuk meng aktualisasikan diri akan hilang. Demikian hanya dengan
kelemahan –kelemmahan yang ada pada diri sesorang. Kelemahan –kelmahan yang
tidak disari, tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga dapat menyusahkan
orang ain. Ada orang yang tidak tahu bahwa dirinya oran yan terlalu percaya
diri sehingga dia merasa lebih mampu ,sementara orang lain menganggap bahwa
kmampuanya “biasa –biasa”saja
B. .KOSEP DIRI
Konsep diri adalah perasaan seseorang
tentang dirinya sebagai pribadi yang utuh dengan karakteristik yang unik,
sehingga dia akan mudah dikenali sebagai sosok yang mempunyai ciri khas
tersendiri.Seseorang akan mampu memahami apa yanng menjadi kebutuhan,kelebihan,dan
kekuranganya. Akan mampu berfikir rasional obyetif.
Berdasarkan pendapat para ahli
pengertian konsep diri meliputi:
·
Siap saya
menurut pikiran saya
·
Dalam posisi
mana berada
·
Apa yang boleh
dan tidak boleh saya lakukan
Diri adalah kombinasi motif yang
memiliki nilai dan perilaku yang bersifat khas pribadi, serta diri akan
membedakan seseorang dengan orang lain.
Cara mengenal diri :
Ø Intropeksi
Ø Umpan balik, persepsi seseorang terhadap tangapan dan
reaksi orang lain terhadap diri orang tersebut
Ø Dengan melihat orang lain,terkadang dalaam kehidupan
dengan melihat perilaku orang lain, kita dapat memperoleh suatu penjelasan akan
makna kehidupan.
Ø Pengenalan pada diri sendiri, salah satu pandangan
individu untuk mengembangkan kepribadiannya.
c.Jendela Johari (Johari Window): Belajar Mengenali Diri Sendiri
Pada model ini, masing-masing orang
direpresentasikan oleh jendela mereka masing-masing. Anggap bahwa jendela itu
adalah jendela “saya”.
1. Kuadran “terbuka” (open) mewakili sesuatu yang saya ketahui tentang diri saya, dan anda juga mengetahui tentang saya. Sebagai contoh, saya tahu nama saya, dan begitu juga anda, dan jika anda mencari tahu lebih jauh tentang saya, maka anda akan mengetahui juga tentang keinginan-keinginan saya. Pengetahuan yang direpresentasikan oleh jendela ini, bisa tidak hanya mencakup informasi faktual, tapi juga perasaan saya, motif-motif saya, perilaku-perilaku saya, keinginan, kebutuhan dan keinginan saya . . . . dan tentunya, setiap informasi yang menjelaskan tentang siapa saya sebenarnya. Ketika saya pertama kali bertemu dengan seseorang yang baru, ukuran pintu dari kuadran pertama ini tidak begitu besar, karena hanya sedikit waktu untuk saling bertukar informasi. Pada saat proses saling kenal berlanjut, tirai jendela ini semakin terbuka ke bawah atau ke kanan, sehingga memberikan lebih banyak informasi ke dalam jendela yang terbuka, seperti yang akan dijelaskan berikut.
2. Kuadran “samar” (blind) merepresentasikan sesuatu yang anda ketahui tentang saya, tapi saya tidak menyadarinya. Sebagai contoh, ketika kita makan di restaurant, saya bisa saja tidak mengetahui bahwa ada sisa makanan yang menempel di wajah saya. Informasi ini terletak pada kuadran samar saya karena anda bisa melihatnya, tapi saya tidak bisa. Jika anda kemudian menceritakan kepada saya bahwa ada sesuatu di wajah saya, maka tirai jendela akan terbuka ke kanan, sehingga memperluas daerah kuadran terbuka. Sekarang, saya mungkin memiliki banyak hal samar lainnya yang lebih kompleks. Sebagai contoh, mungkin dalam percakapan kita yang sedang berlangsung, anda merasakan kurangnya kontak mata. Anda mungkin tidak mengatakan sesuatu, karena anda tidak ingin membuat saya malu, atau anda mungkin berkesimpulan sendiri bahwa saya sedang tidak jujur. Maka masalahnya adalah, bagaimana saya bisa mengetahui informasi ini, karena ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan yang sedang berkembang di antara kita? Bagaimana saya bisa belajar lebih banyak tentang dir saya? Sayangnya, belum ada jawaban yang tersedia. Saya mungkin merasakan sedikit kebimbangan pada diri anda, dan mungkin bisa menimbulkan sebuah pertanyaan. Tapi siap yang tahu jika saya benar-benar menanyakan sesuatu dan jawaban anda terhadap pertanyaan itu sudah cukup jelas.
1. Kuadran “terbuka” (open) mewakili sesuatu yang saya ketahui tentang diri saya, dan anda juga mengetahui tentang saya. Sebagai contoh, saya tahu nama saya, dan begitu juga anda, dan jika anda mencari tahu lebih jauh tentang saya, maka anda akan mengetahui juga tentang keinginan-keinginan saya. Pengetahuan yang direpresentasikan oleh jendela ini, bisa tidak hanya mencakup informasi faktual, tapi juga perasaan saya, motif-motif saya, perilaku-perilaku saya, keinginan, kebutuhan dan keinginan saya . . . . dan tentunya, setiap informasi yang menjelaskan tentang siapa saya sebenarnya. Ketika saya pertama kali bertemu dengan seseorang yang baru, ukuran pintu dari kuadran pertama ini tidak begitu besar, karena hanya sedikit waktu untuk saling bertukar informasi. Pada saat proses saling kenal berlanjut, tirai jendela ini semakin terbuka ke bawah atau ke kanan, sehingga memberikan lebih banyak informasi ke dalam jendela yang terbuka, seperti yang akan dijelaskan berikut.
2. Kuadran “samar” (blind) merepresentasikan sesuatu yang anda ketahui tentang saya, tapi saya tidak menyadarinya. Sebagai contoh, ketika kita makan di restaurant, saya bisa saja tidak mengetahui bahwa ada sisa makanan yang menempel di wajah saya. Informasi ini terletak pada kuadran samar saya karena anda bisa melihatnya, tapi saya tidak bisa. Jika anda kemudian menceritakan kepada saya bahwa ada sesuatu di wajah saya, maka tirai jendela akan terbuka ke kanan, sehingga memperluas daerah kuadran terbuka. Sekarang, saya mungkin memiliki banyak hal samar lainnya yang lebih kompleks. Sebagai contoh, mungkin dalam percakapan kita yang sedang berlangsung, anda merasakan kurangnya kontak mata. Anda mungkin tidak mengatakan sesuatu, karena anda tidak ingin membuat saya malu, atau anda mungkin berkesimpulan sendiri bahwa saya sedang tidak jujur. Maka masalahnya adalah, bagaimana saya bisa mengetahui informasi ini, karena ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan yang sedang berkembang di antara kita? Bagaimana saya bisa belajar lebih banyak tentang dir saya? Sayangnya, belum ada jawaban yang tersedia. Saya mungkin merasakan sedikit kebimbangan pada diri anda, dan mungkin bisa menimbulkan sebuah pertanyaan. Tapi siap yang tahu jika saya benar-benar menanyakan sesuatu dan jawaban anda terhadap pertanyaan itu sudah cukup jelas.
3. Kuadran
“tersembunyi” (hidden) merepresentasikan sesuatu yang saya tahu tentang diri
saya, tapi anda tidak mengetahuinya. Sebagai contoh, saya belum menceritakan
kepada anda tentang rasa es krim favorit saya. Informasi ini terdapat dalam
kuadran “tersembunyi” saya. Kemudian saya mengatakan kepada anda bahwa saya
menyukai es krim rasa “Ben and Jerry’s Cherry Garcia”, maka dengan demikian
saya menarik tirai jendela tersebut ke bawah, memindahkan informasi dalam
kuadran tersembungi dan memperlebar daerah kuadran terbuka. Lagi-lagi, ada banyak
informasi, hampir semua sejarah hidup saya, yang telah saya buka untuk anda.
Jika kita sudah saling kenal dan saling mempercayai satu sama lain, maka saya
akan merasa lebih nyaman dalam mengungkapkan rincian yang lebih dekat tentang
diri saya. Proses ini disebut “pembukaan diri”.
4.Kuadran “misterius” (unknown) merepresentasikan sesuatu yang baik saya maupun anda tidak ketahui tentang diri saya. Sebagai contoh, saya bisa mengungkapkan sebuah mimpi yang saya alami, dan karena kita berdua berupaya untuk memahami signifikansinya, maka sebuah kesadaran baru bisa muncul, yang tidak diketahui oleh kita berdua sebelum percakapan terjadi. Dengan berada pada situasi-situasi baru, ini seringkali mengungkapkan informasi baru yang sebelumnya tidak diketahui diri sendiri atau orang lain. Sebagai contoh, saya belajar tentang johari window di sebuah loka-karya yang dilakukan oleh seorang psikiater Amerika Jepang di awal tahun 1980an. Selama loka-karya ini, dia menciptakan sebuah atmosfer kepedualin yang aman dan saling percaya antara berbagai partisipan. Biasanya, saya merasa takut untuk berbicara di depan publik, tapi saya begitu kaget setelah mengetahui bahwa hal itu sungguh berbeda dengan kenyataan. Sebelum peristiwa ini, saya dan orang lain menganggap bahwa saya sangat pemalu. Sehingga sebuah situasi baru bisa memicu kesadaran baru dan perkembangan pribadi. Proses perpindahan informasi yang sebelumnya tidak diketahui ke kudran terbuka, sehingga memperluas kuadran ini, mirip dengan konsep aktualisasi-diri Maslow. Proses ini juga bisa dianggap sebagai sebuah permainan (game), dimana kuadran terbuka disamakan dengan menang-menang (tidak ada yang kalah
4.Kuadran “misterius” (unknown) merepresentasikan sesuatu yang baik saya maupun anda tidak ketahui tentang diri saya. Sebagai contoh, saya bisa mengungkapkan sebuah mimpi yang saya alami, dan karena kita berdua berupaya untuk memahami signifikansinya, maka sebuah kesadaran baru bisa muncul, yang tidak diketahui oleh kita berdua sebelum percakapan terjadi. Dengan berada pada situasi-situasi baru, ini seringkali mengungkapkan informasi baru yang sebelumnya tidak diketahui diri sendiri atau orang lain. Sebagai contoh, saya belajar tentang johari window di sebuah loka-karya yang dilakukan oleh seorang psikiater Amerika Jepang di awal tahun 1980an. Selama loka-karya ini, dia menciptakan sebuah atmosfer kepedualin yang aman dan saling percaya antara berbagai partisipan. Biasanya, saya merasa takut untuk berbicara di depan publik, tapi saya begitu kaget setelah mengetahui bahwa hal itu sungguh berbeda dengan kenyataan. Sebelum peristiwa ini, saya dan orang lain menganggap bahwa saya sangat pemalu. Sehingga sebuah situasi baru bisa memicu kesadaran baru dan perkembangan pribadi. Proses perpindahan informasi yang sebelumnya tidak diketahui ke kudran terbuka, sehingga memperluas kuadran ini, mirip dengan konsep aktualisasi-diri Maslow. Proses ini juga bisa dianggap sebagai sebuah permainan (game), dimana kuadran terbuka disamakan dengan menang-menang (tidak ada yang kalah
PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat dengan materi Dimensi
psikologi dalam pengenalan diri
semoga dapat melengkapi tugas psikologi dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Tentu kita sadari bahwa tidak semua materi yang ada
dituangkan dhalam makalah ini dan
sebaliknya tidak semua yang tertuang dalam makalah ini akan sesuai dengan
pemikiran ahli yang lain .Hal ini karena semata mata keterbatasan pembuat
makalah.Oleh karena itu apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan mohon maklumi.terimakasih,semoga bermanfaat .
Amin
DAFTAR
PUSTAKA
http:// www. pengenalan diri.org/situs/sebagai_ kes _.psikologi.Via google.view15-I-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar