CAIRAN
TUBUH
1.
Pengertian
cairan Tubuh terdiri dari air tubuh dan zat terlarut di dalamnya .Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan
komponen penting bagi fluida
ekstraselular, termasuk plasma darah dan fluida
transelular. Cairan tubuh dapat ditemukan pada spasi
jaringan .Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11
liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan pembuangan residu jaringan tubuh.
Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni. Kekurangan cairan tubuh
menyebabkan seseorang kehausan dan akhirnya dehidrasi..
Lebih kurang 60% berat
badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan elektrolit).
Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan
kandungan lemak dalam tubuh.Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan wanita. Orang yang lebih gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang lebih kurus, karena sel lemak mengandung sedikit air.
Cairan tubuh terdiri dari dua kompartemen cairan, yaitu: ruang intra seluler (cairan dalam sel) dan ruang ekstra seluler (cairan luar sel). Kurang lebih 2/3 cairan tubuh berada dalam kompartemen cairan intra sel, dan kebanyakan terdapat pada massa otot skeletal.
Kompartemen
cairan ekstra sel lebih jelas dibagi menjadi ruang:
- Intra vascular (cairan
dalam pembuluh darah), mengandung plasma.
- Ruang interstitial,
mengandung cairan yang mengelilingi sel 8 pada orang dewasa.
Contohnya limfe.±dan jenisnya
- Ruang muskuler, merupakan
bagian terkecil dari cairan ekstra seluler dan mengandung kurang lebih 1
liter cairan setiap waktu.
Air adalah bagian terbesar dari
komposisi tubuh manusia. Hampir semua reaksi di dalam tubuh memerlukan cairan.
Bila konsumsi air sangat sedikit, maka reaksi yang terjadi dalam tubuh akan
terganggu. Agar metabolisme tubuh dapat berlangsung dengan normal, tubuh harus
mendapatkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang.
Masukan air terjadi karena kita minum saat haus.
Rangsangan rasa haus ini diatur oleh pusat haus di hipotalamus tengah. Hal ini
merupakan suatu mekanisme tepenting untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
Normalnya kehilangan air terjadi melalui paru-paru, kulit saluran cerna, dan
ginjal. Kehilangan cairan normal berlangsung akibat pemakaian energi.
Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.Di
samping kehilangan cairan normal, dapat pula terjadi kehilangan cairan abnormal
yang disebabkan oleh berbagai penyakit atau keadaan tak normal. Misalnya, suhu
lingkungan tinggi, berkeringat, maupun akibat berbagai penyakit.
Pengeluaran cairan yang banyak dari tubuh tanpa diimbangi
dengan konsumsi cairan akan berakibat dehidrasi. Tubuh dengan terpaksa harus
menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh agar kita tetap hidup.
Orang yang berat tubuhnya mendadak turun pada suatu waktu sangat mungkin ia
mengalami dehidrasi.
2.
Contoh cairan tubuh adalah:
·
Sitosol
·
Serumen
3.
Fungsi Cairan Tubuh Manusia
Air
merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua reaksi di
dalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme tubuh berjalan dengan
baik, dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang
hilang.
Fungsi
cairan tubuh antara lain :
- Mengatur suhu tubuh
Bila Kekurangan air, Suhu tubuh akan menjadi panas dan naik - Melancarkan peredaran darah
Jika
tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan
dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan
berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
- Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya
cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air
membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
- Kulit
Air
sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam
tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit
akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
- Pencernaan
Peran
air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah
untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu
kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih
lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
- Pernafasan
Paru-paru
memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja
memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal
ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat
cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
- Sendi dan otot
Cairan
tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan
mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air
dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan
kelelahan.
- Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan
air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang
4.
Pergerakan Cairan /Keseimbangan Cairan
Cairan
tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama dalam upaya
untuk mempertahankan keseimbangan nilai cairan. Hilangnya cairan intra seluler
(CES) ke dalam ruang yang tidak mempengaruhi keseimbangan antara cairan intra
seluler dengan ekstra seluler, (CIS) dan (CES) disebut sebagai perpindahan
cairan ruang ketiga. Efek dari perpindahan cairan ruang ketiga yaitu ditandai
dengan pening, peningkatan frekuensi jantung, penurunan tekanan darah,
penurunan tekanan intra sentral (TIS), edema, peningkatan berat badan, dan
ketidakseimbangan dalam masukan dan haluaran cairan.
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan tergantung pada kenaikan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada dinding pembuluh darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena.
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan tergantung pada kenaikan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada dinding pembuluh darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena.
Perpindahan
air terjadi melalui membran dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut yang
rendah ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut tinggi sampai dengan kedua
konsentrasi tersebut sama.
- Difusi
Merupakan
kecenderungan alami dari suatu substansi untuk bergerak dari suatu area dengan
konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang rendah. Difusi terjadi
melalui perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul.
- Filtrasi
Tekanan
hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan yang keluar dari
kompartemen vascular ke dalam cairan intra seluler.
- Pompa natrium-kalium
Konsentrasi
natrium lebih besar dalam CES di banding di CIS oleh karena itu ada
kecenderungan natrium untuk memasuki sel dengan cara difusi. Hal ini diimbangi
juga oleh pompa natrium-kalium yang terdapat pada membran sel dan sel aktif
memindahkan natrium dari sel ke dalam CES. Sebaliknya konsentrasi kalium
intraseluler yang terjadi dipertahankan dengan memompakan kalium ke dalam sel.
5.
Rute
pemasukan dan kehilangan
Air
dan elektrolit diperoleh dengan berbagai cara. Dalam keadaan sehat, seorang
memperoleh cairan dengan cara minum dan makan. Tapi dalam berbagai jenis
penyakit cairan mungkin diberikan melalui jalur parenteral, atau melalui selang
nutrisi enteral dalam lambung atau intestin. Jika keseimbangan cairan bersifat kritis,
semua cara pemenuhan dan semua cara kehilangan harus dicatat dan volumenya
dibandingkan. Organ-organ tampak kehilangan cairan termasuk ginjal, kulit,
paru-paru dan gastrointestinal.
6.
Pengaturan Keseimbangan Cairan
Organ
yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan meliputi:
• Ginjal
Fungsi-fungsi
utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan:
- Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi selektif cairan tubuh.
- Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi yang dibutuhkan .
- Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion hidrogen.
- Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.
Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal tidak dapat berfungsi.
- Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi selektif cairan tubuh.
- Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi yang dibutuhkan .
- Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion hidrogen.
- Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.
Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal tidak dapat berfungsi.
• Jantung dan pembuluh darah
Kerja
pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang sesuai
untuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu perfusi ginjal
dan karena itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.
• Paru-paru
Melalui
ekhalasi paru-paru mengeluarkan air sebanyak +300L setiap hari pada orang
dewasa. Pada kondisi yang abnormal seperti hiperpnea atau batuk yang
terus-menerus akan memperbanyak kehilangan air; ventilasi mekanik dengan air
yang berlebihan menurunkan kehilangan air ini.
• Kelenjar pituitari
Hipotalamus
menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormon penyimpan air,
karena fungsinya mempertahankan tekanan osmotik sel dengan mengendalikan retensi
atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume darah.
• Kelenjar adrenal
Aldosteron
yang dihasilkan/disekresi oleh korteks adrenal (zona glomerolus). Peningkatan
aldosteron ini mengakibatkan retensi natrium sehingga air juga ditahan, kehilangan
kalor. Sedangkan apabila aldosteron kurang maka air akan banyak keluar karena
natrium hilang. Kortisol juga menyebbakan retensi natrium.
• Kelenjar paratiroid
Mengatur
keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon paratiroid (PTH). Sehingga
dengan PTH dapat mereabsorbsi tulang, absorbsi kalsium dari usus dan reabsorbsi
kalsium dari ginjal.
7.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan
1. Usia
Dengan bertambahnya usia, semua organ yang mengatur keseimbangan akan menurun fungsinya, hasilnya fungsi untuk mengatur keseimbangan juga menurun. Misalnya: gagal ginjal, gagal jantung, dll.2. Temperatur Lingkungan
Lingkungan yang panas bisa menyebabkan kita berkeringat banyak sehingga cairan banyak keluar3. Diet
Diet tinggi natrium akan berfungsi meretensi urine, demikian juga sebaliknya.4. Obat-Obatan
Seperti steroid, diuretik.5. Stress
Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan ADH akan meningkatkan sehingga urine menurun6. Sakit
Seperti bahan bakar, dalam keadaan sakit jelas mengeluarkan air yang banyak, seperti gagal ginjal.
8.
Hilangnya Cairan Tubuh Manusia
Kehilangan
cairan tubuh dapat bersifat :
· Normal
Hal
tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml
terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.
· Abnormal
Terjadi
karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang
terlalu tinggi atau rendah. Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh
tanpa diimbangi pemasukkan cairan yang memadai dapat berakibat dehidrasi.
Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangat
dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Saat
dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun
organ-organ tubuh lainnya.
9.
AKIBAT KEKURANGAN CAIRAN TUBUH
Akibat dari kekurangan cairan dapat
menyebabkan Dehidrasi,
Berikut
ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
Dehidrasi
ringan
o Muka memerah
o Rasa sangat haus
o Kulit kering dan
pecah-pecah
o Volume urine
berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
o Pusing dan lemah
o Kram otot
terutama pada kaki dan tangan
o Kelenjar air mata
berkurang kelembabannya
o Sering mengantuk
o Mulut dan lidah
kering dan air liur berkurang
Dehidrasi
sedang
o Tekanan darah
menurun
o Pingsan
o Kontraksi kuat
pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
o Kejang
o Perut kembung
o Gagal jantung
o Ubun-ubun cekung
o Denyut nadi cepat
dan lemah
Dehidrasi
Berat
o Kesadaran
berkurang
o Tidak buang air
kecil
o Tangan dan kaki
menjadi dingin dan lembab
o Denyut nadi
semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
o Tekanan darah
menurun drastis hingga tidak dapat diukur
o Ujung kuku,
mulut, dan lidah berwarna kebiruan
10.
Mengembalikan Cairan Tubuh Yang Hilang
Untuk
mengembalikan cairan tubuh yang hilang, kita harus banyak minum minimal 8 gelas
(± 2 liter ) air setiap hari yang bisa didapat dari :
§ Air putih yang
higienis/air mineral
Air
putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium,
sulfur, dan klorida.
§ Air berion
Air
berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber
energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja
sebagai perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses
metabolisme tubuh sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah
beraktivitas mengeluarkan keringat dengan cepat.
§ Jus buah
Selain
rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang
menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak
3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan
pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang
disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah
terserap tubuh.
Jadi,
sebelum kita bermasalah dengan cairan tubuh, jagalah kadar air dalam tubuh
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar