KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,wr.wb
Puji
syukur kami panjatkan hehadirat allah swt.
Karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan
tugas Makala yang berjudul “Penyakit Parkinson pada Lansia” tetap pada
waktunya . Penulisan makala ini merupakan salah satu tugas
individu. Yang di berikan kepada kami sebagai materi kuliah yang harus di
pahami dan di mengerti Maksudnya. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan - kekurangan baik
Pada teknis penulisan maupun materi untuk itu kritik dan
saran yang membangun semua pihak sangat Harapkan demi penyempurnaan
makala kami. Mudah – mudahan dengan adanya tugas makala ini kreativitas
Mahasiswa dapat mengingat . apabila terdapat kekurangan dalam makalah
ini. Maka, kami selalu penyusun memohon maaf yang sebesar – besarnya.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
T
im Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..............................................................................................
i
KATA
PENGANTAR...........................................................................................
ii
DAFTAR
ISI.........................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
B.Rumusan
Masalah
C.Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian........................................................................................
B.
Insidensi...........................................................................................
C.
Etiologi.............................................................................................
D.
Patofisiologi............................................................................
E.
Manifestasi
klinis....................................................................
F.
Pemeriksaan penunjang.........................................................
G.
Penatalaksanaa...............................................................
BAB
III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
.....................................................................................
B. Saran
...............................................................................................
DAFTAR
PUSTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Parkinson (paralysis agitans)
atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom
karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya
pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal
dopamine deficiency Belakang Masalah
Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf (neurodegenerative)
yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan pergerakan
(movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat
memulai pergerakan, dan kekakuan otot.
Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James
Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya,
James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan
sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor,
kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan (gait difficulty).
Penyakit Parkinson bisa menyerang laki-laki dan perempuan. Rata-rata usia
mulai terkena penyakit Parkinson adalah 61 tahun, tetapi bisa lebih awal pada
usia 40 tahun atau bahkan sebelumnya. Jumlah orang di Amerika Serikat dengan
penyakit Parkinson's diperkirakan antara 500.000 sampai satu juta, dengan
sekitar 50.000 ke 60.000 terdiagnosa baru setiap tahun. Angka tersebut
meningkat setiap tahun seiring dengan populasi umur penduduk Amerika. Sementara
sebuah sumber menyatakan bahwa Penyakit Parkinson menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas
40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun.
Beberapa orang ternama yang mengidap penyakit Parkinson diantaranya adalah Bajin (sasterawan terkenal China),
Chen Jingrun (ahli matematik terkenal China), Muhammad Ali (mantan
peninju terkenal A.S.), Michael J Fox (seorang bintang film Hollywood
terkenal) yang kini aktif dengan The Michael J Fox Foundation For
Parkinson’s Research.
Penyebab pasti penyakit Parkinson masih belum diketahuii, meskipun penelitian mengarah pada
kombinasi faktor genetik dan lingkungan.Jauh di dalam otak ada sebuah daerah
yang disebut ganglia basalis. Jika otak memerintahkan suatu aktivitas
(misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalis
akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh.
Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus,
yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks
serebri. Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter
sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan diantara saraf-saraf.
Neurotransmiter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran
sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan
otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan
berkurangnya dopamin biasanya tidak diketahui. Tampaknya faktor
genetik tidak memegang peran utama, meskipun penyakit ini cenderung diturunkan.Neurodegenerative
disorders lainnya termasuk penyakit Alzheimer's, penyakit Huntington's,
dan amyotrophic lateral sclerosis, atau penyakit Lou Gehrig's
serta banyak penyakit mental lainnya.
Akan tetapi ada beberapa faktor risiko (multifaktorial) yang
telah dikenalpasti dan mungkin menjadi penyebab penyakit parkinson yakni : Usia,ras,genetic,toksin,cedera
kranio serebral,tekanan emosional.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Parkinson?
2. Berapa insidensi penyakit Parkinson?
3. Bagaimana tanda dan gejala penyakit
Parkinson?
4. Apa etiologi dari penyakit
Parkinson?
5. Bagaimana patofisiolgi dari penyakit
Parkinson?
6. Apa komplikasi dari penyakit
Parkinson?
7. Apa pemeriksanaan penunjang yang
dipakai untuk penyakit Parkinson?
8. Bagaimana penatalaksanaan medis
untuk pasien penderita Parkinson?
9. Bagaimana penatalaksanaan
keperawatan untuk pasien penyakit Parkinson?
10. Bagaimana asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien yang menderita penyakit Parkinson.
C.TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui tentang penyakit Parkinson,penyebab,tanda dan gejala
yang muncul,pelaksanaan medis dan pelakasanaan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A
PENGERTIAN
Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom
Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena
gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman
dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal
dopamine deficiency).
Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf (neurodegenerative)
yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan pergerakan
(movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat
memulai pergerakan, dan kekakuan otot.
B
INSIDENSI
Penyakit
Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita
seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya
muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65
tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh
dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun sampai
3,5 % pada usia 85 – 89 tahun.
Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita
parkinson. Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang,
diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di
atas 50 tahun dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di
beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar
negeri maupun di dalam negeri, lelaki lebih banyak terkena dibanding perempuan
(3:2) dengan alasan yang belum diketahui.
C
Gejala Penyakit Parkinson
4 Tanda dan gejala utama Penyakit Parkinson:
- Tremor pada saat istirahat tingkat keparahan relative stabil misalnya pada tangan,kaki,jari,rahang/muka.
- Kekakuan,gerakan putar siku dan pergelangan tangan berkurang,ekspresi wajah kaku.
- Melemahnya gerakan,akinesia/bradikinesia seperti langkah pendek-pendek,lambaian tangan berkurang.
- Ketidak seimbangan tubuh,sering jatuh.
Tanda non-motorik :
v Inkontinensia
v Dimensia
v Dysphagia
v Gangguan tidur
v Konstipasi
v Berkeringat
D
ETIOLOGI
1. Usia,
karena Penyakit
Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang timbul pada
usia di bawah 30 tahun.
2. Ras,
di mana orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit
Parkinson daripada orang Asia dan Afrika.
3. Genetik,
factor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacatan pada gen tertentu
yang terdapat pada penderita Penyakit
Parkinson, khususnya penderita Parkinson pada usia muda.
4. Toksin
(seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-trihidroxypyridine (MPTP), CO, Mn, Mg, CS2,
methanol, etanol dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida, serta
jangkitan.
5. Cedera
kranio serebral, meski peranannya masih belum jelas, dan
6. Tekanan
emosional, yang juga dipercayai menjadi faktor risiko.
E
Patofisiologi
Diagram Patofisiologi Depresi pada Penyakit Parkinson
Kehilangan neuron batang otak
|
akibat penyakit Parkinson
|
Deplesi
biokimiawi korteks
|
dan ganglia basalis
Penurunan
reward mediation, ketergantungan
terhadap lingkungan, dan respons
|
terhadap
stres yang tidak adekuat
Apatis, rasa
tidak berharga, rasa tidak berguna
tidak ada harapan, putus asa
F KOMPLIKASI
Komplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson
yaitu :
v Demensia
v Aspirasi
v trauma karena jatuh.
G
Pemeriksaan penunjang
v
Neuropatologi
Diagnosa definitif
tidak dapat ditegakkan tanpa adanya konfirmasi neuropatologi. Secara umum
didapatkan atropi yang bilateral, simetris, sering kali berat otaknya berkisar
1000 gr (850-1250gr).
v
Pemeriksaan neuropsikologik
Penyakit alzheimer
selalu menimbulkan gejala demensia. Fungsi pemeriksaan neuropsikologik ini
untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungsi kognitif umum
danmengetahui secara rinci pola defisit yang terjadi. Test psikologis ini juga
bertujuan untuk menilai fungsi yang ditampilkan oleh beberapa bagian otak yang
berbeda-beda seperti gangguan memori, kehilangan ekspresi, kalkulasi, perhatian
dan pengertian berbahasa.
v
CT Scan dan MRI
Merupakan
metode non invasif yang beresolusi tinggi untuk melihat kwantifikasi perubahan
volume jaringan otak pada penderita alzheimer antemortem. Pemeriksaan ini
berperan dalam menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab demensia lainnya
selain alzheimer seperti multiinfark dan tumor serebri. Atropi kortikal
menyeluruh danpembesaran ventrikel keduanya merupakan gambaran marker dominan
yang sangat spesifik pada penyakit ini. Tetapi gambaran ini juga didapatkan
pada demensia lainnya seperti multiinfark, parkinson, binswanger sehingga kita
sukar untuk membedakan dengan penyakit alzheimer.
v
EEG
Berguna
untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis. Sedang pada penyakit
alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada lobus frontalis yang
non spesifik.
v
PET (Positron Emission Tomography)
Pada
penderita alzheimer, hasil PET ditemukan penurunan aliran darah, metabolisma
O2, dan glukosa didaerah serebral. Up take I.123 sangat menurun pada regional
parietal, hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan fungsi kognisi danselalu
dan sesuai dengan hasil observasi penelitian neuropatologi.
v
SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)
Aktivitas
I. 123 terendah pada refio parieral penderita alzheimer. Kelainan ini
berkolerasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif. Kedua
pemeriksaan ini (SPECT dan PET) tidak digunakan secara rutin.
H
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis dapat dilakukan dengan medikamentosa
seperti:
- Antikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang berlebihan ketika kekurangan dopamin.
- Levodopa, merupakan prekursor dopamine, dikombinasi dengan karbidopa, inhibitor dekarboksilat, untuk membantu pengurangan L-dopa di dalam darah dan memperbaiki otak.
- Bromokiptin, agonis dopamine yang mengaktifkan respons dopamine di dalam otak.
- Amantidin yang dapat meningkatkan pecahan dopamine di dalam otak.
- Menggunakan monoamine oksidase inhibitor seperti deprenil untuk menunda serangan ketidakmampuan dan kebutuhan terapi levodopa.
I
Penatalaksanaan Keperawatan
Pengkajian
- Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.
- Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.
- Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.
- Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.
- Kaji tanda depresi
J GAMBAR
PARKINSON DESEASE
K
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosis dan Intervensi Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik yang
berhubungan dengan bradikinesia, regiditas otot dan tremor ditandai dengan :
DS: klien mengatakan sulit melakukan
kegiatan.
DO: tremor saat beraktivitas.
Intervensi:
Tujuan : meningkatkan mobilitas.
· Bantu klien melakukan olah raga
setiap hari seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau berkebun.
· Anjurkan klien untuk merentangkan
dan olah raga postural sesuai petunjuk terapis.
· Mandikan klien dengan air hangat
dan lakukan pengurutan untuk membantu relaksasi otot.
· Instruksikan klien untuk istirahat
secara teratur agar menghindari kelemahan dan frustasi.
· Ajarkan untuk melakukan olah raga
postural dan teknik berjalan untuk mengurangi kekakuan saat berjalan dan
kemungkinan belajar terus.
· Instruksikan klien berjalan dengan
posisi kaki terbuka.
· Buat klien mengangkat tangan
dengan kesadaran, mengangkat kaki saat berjalan, menggunakan sepatu untuk
berjalan, dan berjalan dengan langkah memanjang.
· Beritahu klien berjalan mengikuti
irama musik untuk membantu memperbaiki sensorik.
Evaluasi : klien mengikuti sesi terapi fisik,
melakukan latihan wajah 10 menit 2 kali sehari.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kesulitan: menggerakkan
makanan, mengunyah, dan menelan, ditandai dengan DS: klien mengatakan sulit
makan, berat badan berkurang DO: kurus, berat badan kurang dari 20% berat badan
ideal, konjungtiva pucat, dan membran mukosa pucat.
Intervensi:
Tujuan : mengoptimalkan status nutrisi.
· Ajarkan klien untuk berpikir saat
menelan-menutup bibir dan gigi bersama-sama, mengangkat lidah dengan makanan di
atasnya, kemudian menggerakkan lidah ke belakang dan menelan sambil mengangkat
kepala ke belakang.
· Instruksikan klien untuk mengunyah
dan menelan, menggunakan kedua dinding mulut.
· Beritahu klien untuk mengontrol
akumulasi saliva secara sadar dengan memegang kepala dan menelan secara
periodik.
· Berikan rasa aman pada klien,
makan dengan stabil dan menggunakan peralatan.
· Anjurkan makan dalam porsi kecil
dan tambahkan makanan selingan (snack).
· Monitor berat badan.
Evaluasi : klien dapat makan 3 kali dalam
porsi kecil dan dua kali snack, tidak ada penurunan berat badan.
2. Gangguan komunikasi verbal yang
berhubungan dengan penurunan kemampuan bicara dan kekakuan otot wajah ditandai
dengan : DS: klien/keluarga mengatakan adanya kesulitan dalam berbicara DO:
kata-kata sulit dipahami, pelo, wajah kaku.
Intervensi:
Tujuan: memaksimalkan kemampuan berkomunikasi.
·
Jaga komplikasi pengobatan
·
Rujuk ke terapi
wicara.
·
Ajarkan klien latihan
wajah dan menggunakan metoda bernafas untuk memperbaiki kata-kata, volume, dan
intonasi.
·
Nafas dalam sebelum berbicara untuk meningkatkan volume
suara dan jumlah kata dalam kalimat setiap bernafas.
·
Latih berbicara dalam kalimat pendek, membaca keras di depan
kaca atau ke dalam perekam suara (tape recorder) untuk memonitor kemajuan.
Evaluasi : tidak adanya kesulitan dalam
berbicara, kata-kata dapat dipahami.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus)
merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat
penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus
palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency
Belakang Masalah.
Tanda dan gejala yang timbul
biasanya adalah tremor,kekakuan, melemahnya
gerakan,akinesia/bradikinesia,ketidakseimbangan.Penyeba penyakit ini adalah
usia,ras,genetic,toksin,cedera kranio serebral.Penatalaksanaan medis yaitu Antikolinergik
,Levodopa,Bromokiptin,Amantidi.
B.SARAN
Orang yang menderita Parkinson ini
harus segera dilakukan pengobatan baik dengan terapi obat kimia atau herbal.Selain
itu juga harus memperhatikan etiologi seperti ras genetik,toksin usia serta
gejala yang muncul seperti tremor,ketidakseimbangan daya tahan tubuh.Oleh
karena itu dijaga keadaan tubuh kita dalam memenuhi gizi yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
1. (Inggris)"Protein kinases CK1 and CK2 as
new targets for neurodegenerative diseases".
Instituto de Quimica Medica-CSIC;
Perez DI, Gil C, Martinez A..
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20577972. Diakses pada 7 Juli 2010.
2. Dittmar
T, Z̈änker KS. 2009. Stem Cell Biology
in Health and Disease. Dordrecht: Springer verlag.
4. Arenas,
et al. 2008.Penyakit Parkinson.jakarta
5. .
file:///G:/obat%20parkinson.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar